Minggu, 01 Mei 2011

Makna Santri


Hampir seluruh masyarakat di kawasan nusantara ini tak asing lagi mendengar kata santri dalam benak mereka. Umumnya kata santri diidentikkan bagi seseorang yang tinggal di pondok pesantren yang kesehariannya mengkaji kitab-kitab salafi atau kitab kuning, dengan tubuh dibungkus sarung, peci, serta pakaian koko menjadi pelengkap atau menambah ciri khas tersendiri bagi mereka. Asal-usul kata santri sendiri menurut Nur Kholis Majid sekurang-kurangnya ada 2 pendapat yang dapat di jadikan bahan acuhan. Pertama, berasal dari bahasa sangsekerta, yaitu "sastri", yang berarti orang yang melek huruf. Kedua, berasal dari bahasa jawa, yaitu "cantrik", yang berarti seseorang yang mengikuti kiai di mana pun ia pergi dan menetap untuk menguasai suatu keahlian tersendiri.

Berbeda menurut Dr. KH. MA. Sahal Mahfud yang justru kata santri dijadikan menjadi bahasa Arab, yaitu dari kata "santaro", yang mempunyai jama' (plural) sanaatiir (beberapa santri). Di balik kata santri tersebut yang mempunyai 4 huruf arab (sin, nun, ta', ra'), KH. Abdullah Dimyathy (alm) dari Pandegelang - Banten, mengimplementasikan kata santri sesuai dengan fungsi manusia. Adapun 4 huruf tersebut yaitu :

Sin. Yang artinya "satrul al aurah" (menutup aurat) sebagaimana selayaknya kaum santri yang mempunyai ciri khas dengan sarung, peci, pakaian koko, dan sandal ala kadarnya sudah barang tentu bisa masuk dalam golongan huruf sin ini, yaitu menutup aurat. Namun pengertian menutup aurat di sini mempunyai 2 pengertian yang keduanya saling ta'aluq atau berhubungan. Yaitu menutup aurat secara tampak oleh mata (dhahiri) dan yang tersirat atau tidak tampak (bathini).

Menutup aurat secara dhahiri gambarannya susuai dengan gambaran yang telah ada menurut syari'at Islam. Mulai dari pusar sampai lutut bagi pria dan seluruh tubuh kecuali tangan dan wajah bagi wanita. Gambaran tersebut merupakan gambaran yang sudah tersurat atau aturan-aturan yang sudah jelas dalam syari'at. Namun satu sisi yang kaitannya makna yang tersirat (bathini) terlebih dahulu kita harus mengetahui apa sebenarnya tujuan dari perintah menutup aurat.

Manusia sebagai mahluk yang mulia yang diberikan nilai lebih oleh Allah berupa akal menjadikan posisi manusia sebagai mahluk yang sempurna dibandingkan yang lain. Dengan akal tersebutlah akan terbentuk suatu custom atau habitual yang tentu akan dibarengi dengan budi dan naluri, yang nantinya manusia akan mempunyai rasa malu jikalau dalam perjalanannya tidak sesuai dengan riel–riel yang telah di tentukan oleh agama dan habitual action atau hukum adab setempat.

Yang kaitannya dengan hal ini, tujuan utama manusia menutup aurat tak lain adalah menutupi kemaluan yang dianggap fital yang berharga. Andaikata manusia sudah tidak dapat lagi menutup kemaluannya yang fital dan berharga itu, berarti sudah dapat ditanyakan kemanusiaannya antara manusia dan mahluk yang lain semisal hewan.

Hal yang terpenting di sini adalah bagaimana manusia menutupi dan mempunya rasa malu dalam hal sifat dan perilaku secara dhahiri atau bathini. Sebagimana disinggung dalam salah satu hadits : "Alhaya' minal iman", malu sebagian dari iman. Tentunya hal ini sudah jelas betapa besar pengaruhnya haya' atau malu dalam kacamata religius (agama) maupun sosial kemasyarakatan.

Nun. Yang berarti "na'ibul ulama" (wakil dari ulama). Dalam koridor ajaran Islam dikatakan dalam suatu hadits bahwa : "al ulama warasul ambiya' (ulama adalah pewaris nabi). Rasul adalah pemimpin dari ummat, begitu juga ulama. Peran dan fungsi ulama dalam masyarakat sama halnya dengan rasul, sebagai pengayom atau pelayan ummat dalam segala dimensi. Tentunya di harapakan seorang ulama mempunyai kepekaan-kepekaan sosial yang tahu atas problematika dan perkembangan serta tuntutan zaman akibat arus globalisasi dan modernisasi, serta dapat menyelesaikannya dengan arif dan bijak atas apa yang terjadi dalam masyarakatnya.

Kaitannya dengan na'ibul ulama, seorang santri di tuntut mampu aktif, merespon, sekaligus mengikuti perkembangan masyarakat yang diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan perilaku yang bijak. Minimal dalam masyarakat kecil yang ada dalam pesantren. Sebagaimana yang kita tahu, pesantren merupakan sub-kultur dari masyarakat yang majemuk. Dan dengan didukung potensi yang dimiliki kaum santri itulah yang berfungsi sebagai modal dasar untuk memberikan suatu perubahan yang positif sesuai dengan yang di harapkan Islam.

Ta'. Yang artinya "tarku al ma'shi" (meninggalkan kemaksiatan). Dengan dasar yang dimiliki kaum santri, khususnya dalam mempelajari syari'at, kaum santri diharapkan mampu memegang prinsip sekaligus konsis terhadap pendirian dan nilai-nilai ajaran Islam serta hukum adab yang berlaku di masyarakatnya selagi tidak keluar dari jalur syari'at.

Kaitannya hal tersebut yaitu seberapa jauh kaum santri mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan dan sejauh mana pula ia memegang hubungan hablum minallah dan hablum minannas, hubungan horizontal dan vertikal dengan sang khaliq dan sosial masyarakat. Karena tarku al ma'shi tidak hanya mencakup pelanggaran-pelanggaran hukum yang telah ditetapkanNya, tetapi juga hubungan sosial dengan sesama mahluk, baik manusia ataupun yang lain.

Ra'. Yang artinya "raisul ummah" (pemimpin ummat). Manusia selain diberi kehormatan oleh Allah sebagai mahluk yang paling sempurna dibanding yang lain. Manusia juga diangkat sebagai khalifatullah di atas bumi ini. Sebagaimana diterangkan dalam firmanNya "inni ja'ulun fil ardhi khalifah" (QS. Al-Baqarah : 30), yang artinya "Sesungguhnya aku ciptakan di muka bumi ini seorang pemimpin."

Kemuliaan manusia itu ditandai dengan pemberianNya yang sangat mempunyai makna untuk menguasai dan mengatur apa saja di alam ini, khususnya ummat manusia. Selain itu pula peranan khalifah mempunyai fungsi ganda. Pertama, ibadatullah (beribadah kepada allah) baik secara individual maupun sosial, dimana sebagai mahluk sosial dalam komunitas berbangsa, ummat Islam juga dituntut memberikan manfaat kepada orang lain dalam kerangka ibadah sosial.

Kedua, 'imaratul ardhi, yaitu membangun bumi dalam arti mengelola, mengembangkan, dan melestarikan semua yang ada. Jika hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan manusia itu hukumnya wajib. Maka melestarikan, mengembangkan, serta mengelola pun hukumnya wajib. Sebagaimana di jelaskan dalam salah satu kaidah fiqih; "ma la yatimu bi hi wajib fahuwa wajibun", sesuatu yang menjadikan kewajiban maka hukumnya pun wajib.

Gambaran di atas merupakan suatu peran serta tanggung jawab seorang santri, dalam hal pengembangan. Di situlah diperlukan suatu mentalitas religius serta totalitas kesandaran, karena kaum santrilah yang dapat dijadikan harapan dalam mengembalikan konsep-konsep ajaran Islam dan di sini muncullah beberapa pertanyaan. Bagaimana keadaan dan perkembangan kita sebagai seorang santri? Sudah sesuaikah seperti gambaran di atas?Dan layakkah kita disebut sebagai santri? Dengan merubah diri kita dululah, maka kita akan dapat menghasilkan perubahan.
Selengkapnya...

Selasa, 15 Februari 2011

PROPOSAL MAULID


PROPOSAL KEGIATAN
PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW
1431 H
I. Pendahuluan
Ukhuwah islamiyah harus terus menerus dibangun dan dipelihara dimuka bumi ini sebagai penjabaran dari aplikasi aktif seluruh ummat muslim dalam menjaga kemaslahatan di dunia dan akherat.
Melalui peringatan hari besar Islam yang rutin setiap tahun dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan ukkhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi serta perilaku yang sesuai dengan syariat islam diawali dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan keluarga, masyarakat dan yang lebih luas lagi.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1431 H merupakan salah satu pengapresiasian dari kita selaku Ummat Islam untuk menjunjung tinggi Nabi kita semua sebagai suri tauladan di muka bumi ini. Hal ini baik sekali terutama sebagai pembelajaran kepada generasi penerus kita berikutnya.
Sebagai bentuk apresiasi yang bermanfaat dan patut dilestarikan kepada anak-anak kita serta masyarakat terutama yang ada dilingkungan masjid Asy Syifaa.
II. Dasar Kegiatan
1. Program yang ada di DKM Asy Syifaa 2008-2011
2. Agenda Kegiatan Tahunan dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
3. Program kegiatan Rukun Warga (RW 07) Desa Sukatani
III. Waktu dan Tempat Kegiatan
  1. Waktu Kegiatan
Hari : Minggu
Tanggal : 07 Maret 2010
Waktu : 09.00 s/d. 11.50 BBWI
  1. Tempat Kegiatan
Masjid Asy Syifaa Sukatani Purwakarta
Perumahan Griya Abdi Negara Sukatani.

IV. Panitia Pelaksanaan Peringatan Hari Besar Islam 1431 H
1. Penanggung Jawab : Ketua DKM Asy Syifaa
2. Ketua Pelaksana : Nandang Saepudin
3. Sekretaris : Dadan Erawan
4. Bendahara : Awaludin Ramadhan
5. Humas : Heri Kuswanto
6. Koordinator Acara : Asep Saepudin
7 Koordinator Perlengkapan : Dagustian
Anggota : 1. Toni
2. Toha
8. Pembantu Umum : Ibu-ibu Majlis Ta’lim
: Para Ketua RT Di RW 07
VI. Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan
No
Uraian
Jumlah (Rp)
Ket
1
Konsumsi @ 350 bh + 2 Tumpeng
1.950.000,-

2
Sound sistem
200.000,-

3
Spanduk
275.000,-

4
Muballig
750.000,-

5
Panggung dan Tenda
225.000,-

6
Transfort
100.000,-

7
Dokumentasi
125.000,-

8
Lain-lain
35.000,-


Jumlah
3.660.000,-

Terbilang ” Tiga Juta Enam Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah”
VIII. Penutup
Demikian Proposal kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1431 H yang dilaksanakan di DKM Asy Syifaa Sukatani Purwakarta, semoga kegiatan ini berjalan dengan tertib dan lancar serta dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk penyempurnaan kegiatan berikutnya.
Sukatani, 03 Maret 2010
Mengetahui, Ketua Pelaksana
Ketua DKM ASY SYIFAA
M. Hilman Syukur Nandang Saepudin
Selengkapnya...

PROPOSAL DONATUR TETAP

LATAR BELAKANG

Proses Pembangunan Masjid “Nurul Falah” adalah tempat umat Islam melaksanakan shalat berjama’ah dan da’wah islamiah, karena itu Pengurus / Panitia Pembangunan Masjid “Nurul Falah” merasa perlu untuk menjaga dan meningkatkan kemakmurannya sesuai amanah jama’ah. Untuk dapat memakmurkan Masjid dan jama’ahnya dengan aktifitas yang berkualitas diperlukan dana. Secara kuantitas, umat Islam berjumlah cukup banyak sehingga merupakan potensi penyumbang dana yang baik. Apabila potensi besar ini dapat dimanfaatkan, insya Allah kebutuhan dana dalam hal Pembangunan Masjid “Nurul Falah” dapat terpenuhi.

artisipasi aktif umat Islam, khususnya Warga Kampung Cigobang Desa Tegallurung Kecamatan Cilamaya Kulon Kab.Karawang , dalam mendanai kegiatan Pembangunan Masjid Nurul Falah benar-benar sangat diharapkan. Dana tersebut juga merupakan amal shadaqah bagi penyumbangnya, insya Allah, akan mendapat pahala dari Allah subhanahu wata’ala. Dengan menjadi Donatur Tetap, berarti telah turut berjuang secara kontinyu di jalan Allah “biamwaalikum” untuk meninggikan kalimatullah dalam menda’wahkan dan mensyi’arkan Islam.

Secara umum, kalau bukan umat Islam siapa lagi yang akan mendanai perjuangan ini. Kegiatan ini pada dasarnya adalah dari umat untuk umat. Artinya dana yang diambil dari umat Islam, insya Allah, nantinya akan digunakan, khususnya, untuk pengembangan pembangunan Masjid Nurul Falah tahap ke-II.

T U J U A N

Umum : Terbinanya umat Islam yang beriman, berilmu dan
beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT untuk mencapai keridlaan-Nya.
Khusus : 1. Menggali potensi umat di bidang dana.
2. Terpenuhinya kebutuhan dana untuk Pembangunan Maupun Pengembangan Masjid Nurul Falah.

T A R G E T

Adanya Donatur Tetap dalam proses pembangunan Masjid Nurul FAlah, khususnya dari Warga Kampung Cigobang Desa Tegallurung Kec.Cilamaya Kulon Kab.Karawang serta Donatur dari luar.

DONATUR DAN DANA

Donatur Tetap adalah umat Islam yang bersedia secara suka rela setiap bulan menginfaqkan sebagian hartanya di jalan Allah SWT untuk mendapatkan pahala dan ridla-Nya.

Adapun pilihan dana yang, insya Allah, akan diinfaqkan adalah sebagai berikut:
1. Sebesar Rp. 10.000,- / bulan
2. Sebesar Rp. 20.000,- / bulan
3. Sebesar Rp. 30.000,- / bulan
4. Sebesar Rp. 40.000,- / bulan
5. Sebesar Rp. 50.000,- / bulan
6. Sebesar Rp. ___________ / bulan (diisi sendiri oleh Donatur)

catatan :

  1. Donatur Tetap dapat mengundurkan diri atas permintaannya sendiri yang ditujukan kepada Pengurus / Panitia Pembangunan ”. Petugas Pengumpul akan mendatangi Donatur tiap bulan guna mengambil dana yang telah disetujui.

ORGANISASI

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pengurus / Panitia Pembangunan Masjid Nurul Falah Bidang Dana dan Perlengkapan dengan susunan organisasi sebagai berikut :

Ketua : M. Jaenuddin Idris. Spd
Sekretaris : Rahmat Gunadi
Bendahara : Bambang K
Petugas Pengumpul : di bawah Koordinator Tingka RW. 022 dan RW. 032

WAKTU

Kegiatan ini, insya Allah, akan dimulai bulan September 2010 untuk Batas waktu yang tidak ditentukan.

KEGIATAN TANGGAL KET.

Penyusunan proposal dan administrasi 20 Juli s/d 01 Agustus ‘10 Bidang DP
Permohonan Donatur Tetap tahap awa l 02 Agst s/d 25 Agst 2010 Bidang DP
Regristerasi Donatur Tetap 25 Agst s/d 30 Agst ‘10 Petugas
Pengumpulan dana 01 Sept s/d dst. Petugas
Laporan pengumpulan dana 01 Okt s/d dst . Bidang DP

PENUTUP

Untuk melaksanakan amanah Musyawarah Jama’ah, Pengurus / Panitia Pembangunan Masjid Nurul Falah perlu dukungan baik moril maupun materiil. Khusus untuk dukungan materiil dapat diwujudkan dalam bentuk pemberian dana yang kontinyu oleh jama’ah Masjid Baabussalam dan umat Islam pada umumnya. Sehingga aktifitas yang diselenggarkan Pengurus / Panitia Pembangunan Masjid Nurul Falah dapat berkualitas dan mampu memberi hasil yang baik bagi jama’ah. Semoga kiranya Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa memberi rahmat, petunjuk dan kesuksesan kepada kita semua. Amin.

Selengkapnya...

CONTOH PROPOSAL PEMBANGUNAN MASJID

MUKADIMAH
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah SWT. Kita memohon pertolongan-Nya dan ampunan serta perlindungan-Nya dari segala keburukan dan kelemahan. Barangsiapa yang diberi hidayah-NYA, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi, dan barangsiapa yang tidak mendapat hidayah, tidak ada sesuatu pula yang mampu menolongnya. Subhanallahi walhamdulillahi walaa ilaha illallah wallahu akbar. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan risalah-Nya, memberi nasehat dan membawa umat menuju kesempurnaan hidup lahir batin, dunia akhirat. Kita berharap termasuk umatnya yang mendapat syafa'at Beliau, nanti di Yaumil Akhir. Amin

Bersama ini kami sampaikan proposal singkat ke hadapan Bapak dan Ibu, dengan maksud sebagai media untuk menjelaskan rencana pembangunan Masjid Al-Hidayah Jl. Bambon Raya RT.02 RW.04 Beji Depok yang juga akan berfungsi sebagai pusat sarana Ibadah dan pembinaan keislaman di lingkungan masyarakat sekitar.

Tentunya kami berharap, partisipasi nyata berupa dukungan moril dan materil, sebagai salah satu waqaf, infaq dan sodaqah jariyah bagi Bapak dan Ibu. Kami berdo'a, semoga keikhlasan Bapak dan Ibu menjadi jalan menuju ketaqwaan dan Insya Allah Bapak dan Ibu termasuk golongan orang-orang yang sesuai dengan hadits Nabi yaitu: orang-orang yang akan dibangunkan sebuah istana di surganya Allah, karena telah membangun rumah Allah dimuka bumi ini. Amiin Yaa Rabbal'alamin.

Billahittaufiq wal hidayah
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
LATAR BELAKANG
Berangkat dari kondisi Musholla Al Hidayah saat ini yang memang sudah membutuhkan banyak perbaikkan dan tidak memadainya kondisi fisik bangunan untuk mendukung kegiatan ibadah dan pembinaan ke-Islaman masyarakat sekitar. Untuk itu panitia dengan di dukung segenap masyarakat setempat khususnya ummat Islam sepakat untuk menjadikan Musholla Al-Hidayah menjadi sebuah Masjid.

Seperti kita pahami bahwa sejak zaman Rasulullah Muhamad SAW, masjid bukan hanya tempat ibadah tetapi merupakan pusat kegiatan berdimensi luas. Ketika Rasulullah Saw dan para sahabatnya Hijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau singgah di suatu tempat yang dikenal dengan Quba. Disinilah Rasulullah membangun sebuah mesjid yang diberi nama Mesjid Quba. Begitu juga ketika sampai di Madinah Rasulullah membangun Mesjid Nabawi. Ini semua menunjukan bahwa mesjid memiki kedudukan yang sangat penting bagi kaum muslimin.

Di zaman Rasulullah Saw, mesjid menjadi sarana untuk memperkokoh iman para sahabatnya. Disamping itu, mesjid juga digunakan sebagai sarana peribadatan dan tempat mengkaji ajaran Islam. Allah berfirman : Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah, dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan Shalat, menunaikan Zakat, dan tidak takut(kepada siapa pun) selain kepada Allah maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (QS: At-Taubah: 8)

Mesjid mengajarkan kaum Muslimin banyak hal. Dalam shalat berjamaah misalnya, banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil. Roh Jama`i dan kebersamaan, ketaatan kepada pemimpin, tujuan hidup yang satu, kesamaan langkah dan gerak, dan masih banyak pelajaran lainya bisa kita ambil dari tempat yang suci ini.

Kebersihan juga pelajaran penting yang bisa diambil dari roh dan semangat Mesjid. Berangkat ke mesjid dalam keadaan berwudhuk dan melepas alas kaki ketika memasuki mesjid. Hal ini mengajarkan kepada setiap pribadi muslim untuk menjaga kebersihan, Setiap mereka harus memulai pekerjaan sehari-harinya dengan niat yang bersih.

Rasulullah saw menjadikan mesjid sebagai sentral ilmu pengetahuan. Dari mesjidlah Rasulullah membina masyarakat baru Madinah. Ahlu Suffah adalah mereka yang banyak mengambil manfaat dari ajaran Rasulullah. Disamping mereka tinggal dibagian belakang masjid mereka juga sangat tekun menghafal hadist-hadist Rasullah Saw. Abu Hurairah adalah salah seorang dari ratusan Ahli Shuffah yang banyak meriwayat hadis dibandingkan sahabat lainya. Tradisi menjadikan mesjid sebagai pusat ilmu pengetahuan ini diteruskan oleh para Ulama Muslimin dalam mengembangkan Risalah Islam setelah wafatnya Rasulullah Saw.

Di era modern sekarang ini kita harus mampu memerankan dan memakmurkan Mesjid. Memakmurkan Mesjid mempunyai dua pengertian. Hissi dan maknawi. Hissi berarti membangun Mesjid secara fisik, membersihkanya, melengkapi sarana wudhuk dan yang lainya. Sedangkan memakmurkan Mesjid secara Maknawi adalah meramaikan Mesjid dengan shalat berjama`ah, membaca al-quran, i`tikaf, dan ibadah lainya. Dan yang tidak kalah penting adalah menjadikan Mesjid sebagai pusat kegiatan dan pengembangan masyarakat.

Dan disamping itu kita harus bisa memposisikan mesjid sebagai wadah pemersatu kaum muslimin. Menghidupkan kembali peranan mesjid dengan segala macam aktivitas yang telah kita paparkan diatas yang telah terbukti membawa kaum muslim pada puncak peradaban besar. Wallahu a`lamu bissawab.

LANDASAN
1. Firman Allah SWT dalam surat AI Baqarah ayat 245

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan

2. Sabda Rasululla SAW

Barang siapa yang telah membangunkan sebuah masjid, yang sengaja mencari keridhaan Allah, nanti Allah buatkan pula untuknya sebuah rumah di dalam syurga (Hr Bukhari dan Muslim).

NAMA KEGIATAN
" Proyek Pembangunan Masjid Al-Hidayah "
Jl. Bambon Raya RT.02 RW.04 Beji Depok

TUJUAN
  • Sebagai tempat untuk melakukan ibadah terutama sholat berjamaah secara rutin agar kualitas sholat dapat terjaga dan meningkat.
  • Sarana untuk pencerahan dan pendidikan Agama Islam secara nonformal
  • Sarana efektif untuk mempererat tali silaturahmi khususnya antar warga muslim dan warga lainnya.

PANITIA PEMBANGUNAN MASJID
Terlampir

RENCANA ANGGARAN BIAYA
Terlampir

PENUTUP
Demikian proposal pembangunan Masjid Babussalam ini disampaikan dengan harapan semoga terwujudnya Masjid Babussalam ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Alloh SWT bagi umat Islam, khususnya masyarakat sekitar

Peran dan partisipasi dari semua pihak sangat di harapkan agar rencana dan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lancar. Akhirnya, semoga amal ibadah kita dapat diterima Alloh SWT. Amien.

Lampiran-Lampiran

KEPANITIAAN
PEMBANGUNAN MASJID AL-HIDAYAH

Jl. Bambon Raya RT.02 RW.04 Beji Depok

Pelindung
  • Bpk xxxxxxx
  • Ibu xxxxxxxx
Pengarah
  • Bpk xxxxxxx
  • Ibu xxxxxxxx
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris I :
Sekretaris II :
Bendahara I :

Seksi-Seksi:

1. Seksi Perencanaan dan Pembangunan
Koordinator :
Anggota :

2. Seksi Pendanaan
Koordinator :
Anggota :

3. Seksi Pengadaan dan Logistik
Koordinator :
Anggota :

4. Seksi Humas :
Koordinator :
Anggota :

4. Seksi Dokumentasi :
Koordinator :
Anggota :
Selengkapnya...

Minggu, 06 Februari 2011

Al-Qur'an online

Daftar list berikut adalah surah-surah dan ayat-ayat suci al-quran Online untuk dibaca dan diamalkan agar menjadi pedoman hidup dan penyegar jiwa. Berikut Al-Quran Online Lengkap Dengan Arti, Cara Membaca, Bacaan Arab, Gambar tulisan arab Dan Suara:

List Semua Surah »

No. SurahJumlah SurahTempat Turun
1. Al-Fatihah7Makkiyah
2. Al-Baqarah286Madaniyyah
3. Ali Imran200Madaniyyah
4. An-Nisaa176Madaniyyah
5. Al-Maidah120Madaniyyah
6. Al-An'am165Makkiyah
7. Al-A'raf206Makkiyah
8. Al-Anfaal75Madaniyyah
9. At-Taubah129Madaniyyah
10. Yunus109Makkiyah
11. Huud123Makkiyah
12. Yusuf111Makkiyah
13. Ar-Ra'd43Madaniyyah
14. Ibrahim52Makkiyah
15. Al-Hijr99Makkiyah
16. An-Nahl128Makkiyah
17. Al-Israa'111Makkiyah
18. Al-Kahfi110Makkiyah
19. Maryam98Makkiyah
20. Thaahaa135Makkiyah
21. Al-Anbiyaa112Makkiyah
22. Al-Hajj78Madaniyyah
23. Al-Mu'minuun118Makkiyah
24. An-Nuur64Madaniyyah
25. Al-Furqaan77Makkiyah
26. Asy-Syu'araa227Makkiyah
27. An-Naml93Makkiyah
28. Al-Qashash88Makkiyah
29. Al-'Ankabuut69Makkiyah
30. Ar-Ruum60Makkiyah
31. Luqman34Makkiyah
32. As-Sajdah30Makkiyah
33. Al-Ahzab73Madaniyyah
34. Saba'54Makkiyah
35. Faathir45Makkiyah
36. Yaa Siin83Makkiyah
37. Ash-Shaaffat182Makkiyah
38. Shaad88Makkiyah
39. Az-Zumar75Makkiyah
40. Al-Mu'min85Makkiyah
41. Fushshilat54Makkiyah
42. Asy-Syuura53Makkiyah
43. Az-Zukhruf89Makkiyah
44. Ad-Dukhaan59Makkiyah
45. Al-Jaatsiyah37Makkiyah
46. Al-Ahqaaf35Makkiyah
47. Muhammad38Madaniyyah
48. Al-Fat-h29Madaniyyah
49. Al-Hujuraat18Madaniyyah
50. Qaaf45Makkiyah
51. Adz-Dzaariyat60Makkiyah
52. Ath-Thuur49Makkiyah
53. An-Najm62Makkiyah
54. Al-Qamar55Makkiyah
55. Ar-Rahmaan78Madaniyyah
56. Al-Waaqi'ah96Makkiyah
57. Al-Hadiid29Madaniyyah
58. Al-Mujaadilah22Madaniyyah
59. Al-Hasyr24Madaniyyah
60. Al-Mumtahanah13Madaniyyah
61. Ash-Shaff14Madaniyyah
62. Al-Jumuah11Madaniyyah
63. Al-Munaafiqun11Madaniyyah
64. At-Taghaabun18Madaniyyah
65. Ath-Thalaaq12Madaniyyah
66. At-Tahriim12Madaniyyah
67. Al-Mulk30Makkiyah
68. Al-Qalam52Makkiyah
69. Al-Haaqqah52Makkiyah
70. Al-Ma'aarij44Makkiyah
71. Nuh28Makkiyah
72. Al-Jin28Makkiyah
73. Al-Muzzammil20Makkiyah
74. Al-Muddatstsir56Makkiyah
75. Al-Qiyaamah40Makkiyah
76. Al-Insaan31Madaniyyah
77. Al-Mursalaat50Makkiyah
78. An-Naba'40Makkiyah
79. An-Naazi'aat46Makkiyah
80. 'Abasa42Makkiyah
81. At-Takwiir29Makkiyah
82. Al-Infithaar19Makkiyah
83. Al-Muthaffif36Makkiyah
84. Al-Insyiqaaq25Makkiyah
85. Al-Buruuj22Makkiyah
86. Ath-Thaariq17Makkiyah
87. Al-A'laa19Makkiyah
88. Al-Ghaasyiyah26Makkiyah
89. Al-Fajr30Makkiyah
90. Al-Balad20Makkiyah
91. Asy-Syams15Makkiyah
92. Al-Lail21Makkiyah
93. Adh-Dhuhaa11Makkiyah
94. Alam Nasyrah8Makkiyah
95. At-Tiin8Makkiyah
96. Al-'Alaq19Makkiyah
97. Al-Qadr5Makkiyah
98. Al-Bayyinah8Madaniyyah
99. Az-Zalzalah8Madaniyyah
100. Al-'Aadiyaat11Makkiyah
101. Al-Qaari'ah11Makkiyah
102. At-Takaatsur8Makkiyah
103. Al-'Ashr3Makkiyah
104. Al-Humazah9Makkiyah
105. Al-Fiil5Makkiyah
106. Quraisy4Makkiyah
107. Al-Maa'uun7Makkiyah
108. Al-Kautsar3Makkiyah
109. Al-Kaafiruun6Makkiyah
110. An-Nashr3Madaniyyah
111. Al-Lahab5Makkiyah
112. Al-Ikhlash4Makkiyah
113. Al-Falaq5Makkiyah
114. An-Naas6Makkiyah
Jumlah Surah:114 Jumlah Ayat:6236

Kembali Ke atas

Sumber: http://www.alquran-indonesia.com
Selengkapnya...

Senin, 04 Oktober 2010

Do'a Ulang Tahun

Wahai anakku tercinta.
Tetapkanlah Islam sebagai agamamu.
Tetapkanlah Allah sebagai Tuhanmu, dan tiada yg lain selain Dia.
Tetapkanlah Muhammad sebagai Nabi dan Rasulullah.
Tetapkanlah Al Qur`an sebagai kitab dan penuntunmu.Wahai cahaya hatiku. Ucap dua kalimah syahadat disetiap desah nafasmu.
Sembahyanglah lima waktu dalam hari harimu.
Berpuasalah sebulan dalam bulan Ramadhan.
Tunaikanlah haji ke Baitullah Rumah Allah jikalau kau mampu.
Tunaikanlah zakat selagi kau mampu.
Jangan lupakan Infaq Shadakah dan menyantuni mereka yg tidak mampu.Wahai bidadariku
Beriman selalu hanya kepada ALLAH SWT
Berimanlah bahwa Allah telah menciptakan Malaikat-malaikat
Berimanlah bahwa Allah telah menciptakan Kitab-kitab Al Qur`an dan kitab kitab sebelumnya
Berimanlah kepada nabi dan Rasul rasul
Yakinlah dan Berimanlah akan adanya Hari Kiamat
Yakinlah dan Berimanlah kepada Qada dan QadarWahai pesona jiwaku.
Hidupmu kelak akan lebih keras dan berat.
Lebih keras dan berat dari kehidupan kami orangtuamu.
Maka bekalkanlah dan perkuat keimanan dan ketaqwaan.
Agar kalian selamat sampai ditujuan hidupmu kelak.Wahai penyempurna hidupku.
Ingatlah dan camkanlah beberapa hal
Bahwa yang singkat itu WAKTU,
Yang dekat itu MATI,
Yang besar itu NAFSU,
Yang berat itu AMANAH,
Yang sulit itu IKHLAS,
Yang mudah itu BERBUAT DOSA
Yang abadi itu AMAL KEBAJIKAN,
Yang akan di investigasi itu AMAL PERBUATAN,
Yang jauh itu MASA LALU.
Persiapkanlah dirimu untuk semua hal itu.Wahai masa depanku.
hiduplah demi akhiratmu
karena itu yang akan abadi kekal selamanya
janganlah kalian hidup demi duniamu
karena itu hanya semu dan bakal termakan waktuWahai permataku,
Doa orangtuamu selalu menyertaimu.
Semoga Allah selalu membimbingmu.
Semoga Allah selalu meridhoimu.
Semoga Allah selalu mendampingimu.
Dalam setiap langkahmu, doamu dan dalam semua kehidupanmu.
Selengkapnya...

Jumat, 23 Juli 2010

Haid

Haid adalah darah yang dikeluarkan dari rahim apabila perempuan telah mencapai usia balig. Setiap bulan perempuan mengalami masa-masa haid dalam waktu tertentu. Jangka waktu haid minimal sehari semalam dan maksimal selama lima belas hari, namun umumnya adalah enam atau tujuh hari.
Jika perempuan hamil, dengan izin Allah darah haid itu berubah menjadi makanan janin yang berada di dalam kandungannya. Maka, perempuan hamil tidak mengalami haid. Dalam masalah haid ini, perempuan dikelompokkan menjadi tiga kelompok: mubtada'ah (perempuan yang baru menjalani haid untuk pertama kalinya), mu'tadah (perempuan yang sudah terbiasa menjalani haid), dan mustahadhah (perempuan yang darahnya keluar dan tidak berhenti).

Mubtada'ah adalah perempuan yang baru pertama kali mengalami haid. Jika melihat ada darah keluar, ia harus meninggalkan salat, puasa, jimak (berhubugan suami istri), dan amalan lain yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang haid, hingga datangnya masa suci. Jika dalam masa sehari semalam ia melihat kesuciannya, hendaknya segera mandi dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Jika darahnya tidak berhenti selama lima belas hari, perempuan tersebut dianggap sebagai perempuan mustahadhah.

Mu'tadah adalah perempuan yang sudah terbiasa menjalani haid. Jika telah selesai menjalani masa haid, kemudian ia mendapati darah berwarna kekuning-kuningan atau berwarna keruh, hal tersebut tidak perlu dihiraukan. Artinya, darah tersebut tidak dianggap sebagai darah haid.

Mustahadhah adalah perempuan yang darahnya keluar terus-menerus melebihi kebiasaan masa berlangsungnya haid. Jika perempuan mustahadhah adalah perempuan yang sudah terbiasa menjalani masa haid setiap bulannya, dan ia mengetahui kebiasaan tersebut, hendaknya ia menjalani masa haidnya hingga selesai. Jika masa haidnya telah selesai, ia diharuskan mandi, mengerjakan salat, puasa seperti biasanya. Namun, ia harus berwudu setiap hendak mengerjakan salat. Jika keadaan mendesak, ia boleh melakukan jimak. Dari Ummu Salamah r.a. bahwa ia pernah meminta fatwa kepada Rasulullah saw. mengenai seorang perempuan yang selalu mengeluarkan darah. Maka, Rasulullah saw. bersabda, "Hitunglah berdasarkan bilangan malam dan hari dari masa haid pada setiap bulan berlangsungnya, sebelum ia terkena serangan darah penyakit yang menimpanya itu. Maka, tinggalkanlah salat sebanyak bilangan haid yang biasa dijalaninya setiap bulan. Apabila ternyata melewati dari batas yang berlaku, maka hendaklah ia mandi, lalu memakai cawat (pembalut) dan mengerjakan salat." (HR Abu Dawud dan An-Nasai dengan isnad hasan).

Sumber dari: kitab Minhajul Muslim karya Syekh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dan Al-Jami' fi Fiqhin Nisa' karya Syekh Kamil Muhammad 'Uwaidah
Selengkapnya...